Jakarta, Shapps Indonesia — Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae Myung, mengalami kisah pilu kala masih remaja. Hidup dalam kemiskinan, saat muda tangan Lee pernah tergencet mesin press ketika dia bekerja di sebuah pabrik.
Lee Jae Myung adalah seorang mantan pekerja pabrik yang dahulu hidup dalam kondisi serba kekurangan. Setelah menamatkan sekolah dasar, dia langsung terjun bekerja serabutan di beberapa pabrik di sekitar ibu kota Seoul. Hal ini dilakukannya karena keluarganya tidak mampu membiayai pendidikan lebih lanjut, sehingga ia harus membantu ekonomi keluarga sejak usia muda.
Selama masa sekolah dasar
Lee juga dikenal kerap membolos sekolah demi membantu ibu dan saudara perempuannya yang bekerja sebagai pembersih toilet. Kondisi ini menggambarkan betapa beratnya hidup yang harus ia jalani di masa kecilnya, yang jauh dari kemewahan dan kemudahan.
Suatu saat ketika bekerja di sebuah pabrik yang memproduksi sarung tangan bisbol, Lee mengalami kecelakaan yang mengubah hidupnya secara drastis. Tangan kirinya tergencet mesin press yang sangat kuat. Akibat kecelakaan itu, lengannya mengalami kerusakan parah hingga meninggalkan cacat permanen. Kelainan bentuk pada tangan tersebut menjadi beban yang harus ia tanggung hingga dewasa.
Cedera parah
Dialami Lee juga berdampak pada kewajibannya menjalani dinas militer. Karena kondisi tangan yang sudah cacat, ia akhirnya dibebaskan dari wajib militer yang biasanya harus dijalani oleh setiap pria Korea Selatan.
Kisah masa muda Lee Jae Myung yang penuh liku ini menjadi inspirasi sekaligus gambaran nyata perjuangan seorang pemimpin dari latar belakang yang sangat sederhana. Pengalaman pahit yang dialaminya menjadi sumber kekuatan dan motivasi bagi dirinya untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Meski harus berjuang keras melewati masa-masa sulit, Lee berhasil menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan meraih posisi penting dalam pemerintahan Korea Selatan. Kisahnya membuktikan bahwa latar belakang yang berat bukan penghalang untuk meraih sukses, selama ada kemauan dan kerja keras.
Pengalaman Tragis Lee
Menjadi bukti nyata bahwa ketangguhan dan semangat pantang menyerah adalah kunci untuk mengatasi berbagai rintangan dalam hidup. Ia adalah contoh bagaimana sebuah kecelakaan dan kemiskinan dapat diubah menjadi motivasi yang kuat untuk berubah dan berkontribusi bagi masyarakat.
Kini, sebagai Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung tidak hanya menjadi simbol harapan bagi rakyatnya, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda di seluruh dunia. Kisah pilu masa remajanya mengingatkan kita bahwa di balik kesuksesan seorang pemimpin, ada perjalanan panjang penuh perjuangan dan pengorbanan.
Cerita ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga keselamatan kerja, terutama bagi para pekerja muda yang seringkali harus menghadapi risiko besar di tempat kerja. Selain itu, kisah Lee mengajarkan bahwa dukungan keluarga dan tekad kuat bisa menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menghadapi kesulitan hidup.
Kesimpulannya, masa remaja Lee Jae Myung yang penuh cobaan dan penderitaan tidak mematahkan semangatnya. Justru, ia berhasil bangkit dan menapaki jalan menuju puncak kepemimpinan negara dengan keteguhan hati dan kerja keras. Kisah pilu ini menjadi inspirasi abadi bagi semua orang yang ingin membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil jika mau berjuang.